Jumat, 03 Maret 2017

Kabar Gembira Bagi Anda yang Memiliki Berat Lebih, Inilah Jenis Teh yang Ampuh Turunkan Berat Badan, Buktikan..!

Kabar Gembira Bagi Anda yang Memiliki Berat Lebih, Inilah Jenis Teh yang Ampuh Turunkan Berat Badan, Buktikan..!
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Secangkir teh adalah minuman yang sempurna untuk menenangkan sakit tenggorokan, menghangatkan tubuh yang kedinginan, atau teman saat menonton TV.
Tapi ada jenis teh tertentu yang sempurna untuk membantu Anda mengikis ekstra kilogram di tubuh.
"Saya pertama kali belajar tentang manfaat teh untuk penurunan berat badan ketika ibu saya menjadi korban diabetes. Ibu adalah seorang mantan perawat dari Korea dan dia mendesak saya untuk mencoba pengobatan Timur ketika jelas bahwa ilmu pengetahuan Barat tidak bisa membantunya,” kata Kelly Choi, penulis dan host acara TV Bravo's Master Chef.
“Seperti yang saya tuangkan melalui penelitian, jawaban yang sama terus bermunculan, yaitu teh. Apa yang saya pelajari dalam penelitian saya kemudia saya tulis dalam buku baru saya, The 7-Day Flat-Belly Tea Cleanse: The Revolutionary New Plan to Melt Up to 10 Pounds of Fat in Just One Week! Para panelis dalam penelitian, dapat menurunkan berat badan hingga hilang hingga 4,5 Kg hanya dalam satu minggu," lanjut Kelly Choi, yang juga konsultan gaya hidup sehat.
Choi menambahkan, teh tertentu tidak hanya membantu menghancurkan lemak, tapi juga meningkatkan metabolisme. Inilah jenis-jenis teh yang dapat Anda percaya untuk membantu program diet.
1. Peningkat Metabolisme: Teh hijau
Teh hijau dapat membuka sel-sel lemak. Sebelum latihan, percepat efek pembakaran lemak dengan menyeruput secangkir teh hijau.
Dalam sebuah studi yang dilakukan selama 12 minggu, relawan mengombinasikan latihan rutin selama 25 menit dengan 4-5 cangkir teh hijau setiap hari, rata-rata kehilangan 0,9 Kg lebih banyak selama masa penelitian dibanding relawan yang hanya berolahrga tanpa minum teh hijau.
2. Penghancur lemak: Teh Oolong
Teh Oolong mampu meningkatkan metabolisme. Oolong adalah nama Cina untuk "naga hitam". Seperti teh hijau, Oolong juga sarat dengan katekin, yang membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk memetabolisme lemak.
Sebuah studi di Cina yang dimuat dalam Journal of Integrative Medicine menemukan, partisipan yang rutin minum teh oolong dapat kehilangan 2,7 Kg dalam periode waktu enam minggu.
Teh Oolong juga memiliki efek menenangkan. Minum secangkir jika Anda merasa gugup atau lelah setelah bekerja seharian.
3. Penekan Nafsu Makan: Teh Mint
Hanya dengan menghirup aroma mint saja, nafsu makan Anda sudah akan berkurang. Manfaatnya akan maksimal jika Anda meminumnya, karena itu berarti, Anda juga mendapat manfaat katekin yang terdapat di dalam teh.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Neurological and Ortophedy Medicine menemukan, bahwa orang yang mengendus aroma mint setiap dua jam, rata-rata kehilangan 2,3 Kg dalam waktu satu bulan. Mint juga berguna untuk menghilangkan mual dan menekan stres.
4. Pencegah Terbentuknya Lemak: Teh Putih
Teh putih berfungsi membantu mencegah terbentuknya sel-sel lemak baru.
Teh putih adalah teh yang dikeringkan secara alami di bawah sinar matahari, sehingga minim pemrosesan dengan mesin dan paling kaya antioksidan di antara teh lainnya. Teh putih memiliki antioksidan polifenol tiga kali lebih banyak dari teh hijau.
Jurnal Nutrition and Metabolism menunjukkan bahwa teh putih dapat meningkatkan proses lipolisis (pemecahan lemak) dan mencegah adipogenesis (pembentukan sel-sel lemak). Jika ada teh diet yang paling ampuh, maka teh putih adalah yang nomor satu.
5. Penghenti Rasa Lapar: Teh Rooibos
Teh Rooibos berguna untuk mengatur hormon penyimpan lemak. Teh Rooibos terbuat dari daun tanaman "bush merah" yang tumbuh secara eksklusif di wilayah Cederberg Afrika Selatan, dekat Cape Town.
Yang membuat teh ini sangat baik untuk perut Anda adalah kandungan flavanoidnya yang unik dan kuat yang disebut Aspalathin.
Penelitian menunjukkan, senyawa ini dapat mengurangi hormon stres yang memicu kelaparan dan penimbunan lemak yang terkait dengan hipertensi, sindrom metabolik, penyakit kardiovaskuler, resistensi insulin dan diabetes tipe-2.
Sumber: Shape; tribunnews